AUD/USD Turun Tajam Setelah Data Payrolls Swasta AS Mengungguli Ekspektasi
- AUD/USD jatuh kembali dengan cepat ke 0,6640 setelah penambahan payrolls AS Juni dua kali lipat dari yang diprakirakan.
- Pasar tenaga kerja AS menambahkan bakat baru 497 ribu, lebih tinggi dari ekspektasi 228 ribu dan rilis sebelumnya 278 ribu.
- Volatilitas dalam Indeks USD diprakirakan akan tetap tinggi menjelang data IMP Jasa ISM AS.
Pasangan AUD/USD mundur dengan cepat dari 0,6688 setelah laporan Ketenagakerjaan Automatic Data Processing (ADP) Amerika Serikat membukukan penambahan payrolls yang jauh lebih tinggi di bulan Juni dari yang diprakirakan. Menurut laporan ADP, pasar tenaga kerja AS menambahkan 497 ribu talenta baru, lebih tinggi dari ekspektasi 228 ribu dan rilis sebelumnya 278 ribu.
Penambahan ketenagakerjaan baru yang mengesankan mengindikasikan bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS optimis dan cukup untuk mendorong tekanan inflasi. Pada hari Rabu, risalah Federal Open Market Committee Federal (FOMC) menunjukkan bahwa semua pembuat kebijakan lebih menyukai kenaikan suku bunga, dan sekarang data Ketenagakerjaan yang optimis telah memperkuat kebutuhan kebijakan moneter yang sangat ketat.
Sementara itu, S&P500 futures telah melanjutkan penurunan secara dramatis karena kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dari The Fed telah mendorong. Sentimen pasar secara keseluruhan telah berubah cukup negatif dan telah meningkatkan daya tarik Indeks Dolar AS (DXY).
Indeks USD rebound dengan kuat setelah koreksi vertikal ke dekat 102,92. Juga, imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun telah melonjak dengan cepat ke dekat 4,03%.
Volatilitas dalam Indeks USD diprakirakan akan tetap tinggi saat investor sekarang mengalihkan fokus mereka ke rilis data IMP Jasa ISM AS. Data ekonomi diprakirakan lebih tinggi di 51,0 dibandingkan rilis sebelumnya 50,3. Sementara Indeks Pesanan Baru diprakirakan turun ke 53,3 dibandingkan rilis sebelumnya 56,2.
Di sisi Dolar Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan keputusan suku bunga tidak berubah di 4,10%. Gubernur RBA Philip Lowe mempertahankan kebijakan moneter tetap stabil tetapi membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Investor harus mencatat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Australia melemah tajam ke 5,6% dibandingkan rilis sebelumnya 6,8%.