USD/INR Melemah karena Kemungkinan Intervensi RBI Membantu Membatasi Penurunan Rupee India

• Rupee India diperdagangkan dengan catatan yang lebih kuat di sesi Asia hari Jumat.
• Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih dalam dan potensi intervensi RBI mendukung INR.
• Minyak mentah yang lebih tinggi, pelemahan pada mata uang Asia dan arus keluar asing India mungkin membebani mata uang lokal.

Rupee India (INR) menguat di hari Jumat. Para pedagang semakin mengharapkan Federal Reserve (The Fed) AS untuk memangkas suku bunga di bulan September, yang terus melemahkan Dolar AS (USD). Selain itu, kemungkinan intervensi oleh Reserve Bank of India (RBI) dapat mencegah mata uang lokal terdepresiasi.

Meskipun demikian, pemulihan harga minyak mentah lebih lanjut dapat mengakibatkan tekanan jual pada INR karena India adalah importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia. Pelemahan pada mata uang-mata uang Asia lainnya dan arus keluar asing India dapat berkontribusi pada pelemahan Rupee India. Dengan tidak adanya rilis data penting dari India dan AS pada hari Jumat, para pedagang akan berfokus pada sentimen risiko dan dinamika USD untuk saat ini.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Menguat, Potensi Kenaikan Tampaknya Terbatas

• Komite Kebijakan Moneter (MPC) RBI memilih dengan suara mayoritas 4-2 untuk mempertahankan kebijakan suku bunga tidak berubah dan memutuskan untuk mempertahankan sikap "Penarikan Akomodasi".
• Bank sentral India mempertahankan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil untuk tahun fiskal 25 sebesar 7,2%, dengan "risiko-risiko yang seimbang," dan mempertahankan perkiraan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk tahun fiskal 25 sebesar 4,5%.
• Gubernur RBI Shaktikanta Das mengatakan bahwa inflasi menurun secara bertahap di seluruh perekonomian, sementara pertumbuhan global jangka menengah menghadapi tantangan yang signifikan. Namun, tekanan harga pangan tidak dapat diabaikan karena potensi efek spillover-nya.
• Das lebih lanjut menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk mendiskusikan resesi di AS, namun bank sentral akan memantau semua data yang masuk, baik dari dalam maupun luar negeri.
• Jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat sebanyak 233.000 untuk pekan yang berakhir 3 Agustus dibandingkan 250.000 sebelumnya (direvisi dari 249.000). Angka ini berada di bawah konsensus pasar sebesar 240 ribu, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis.
• Para investor bertaruh bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September dengan pengurangan 50 basis poin (bp) yang lebih besar dari biasanya menjadi hampir 58% kemungkinan, turun dari 70% sebelum rilis data, menurut CME FedWatch Tool.

Analisis Teknis: Prospek USD/INR yang Lebih Luas tetap Positif

Rupee India diperdagangkan lebih kuat pada hari ini. Menurut grafik harian, prospek bullish untuk pasangan USD/INR tetap berlaku, dengan harga bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 100-hari dan garis tren naik sejak 3 Juni. Relative Strength Index (RSI) 14-hari mencerminkan kekuatan bullish yang sedang berlangsung karena berada di atas garis tengah di dekat 65,80.

Target sisi atas pertama untuk USD/INR muncul di batasan psikologis 84,00. Kenaikan lebih lanjut dapat membuka jalan menuju level tertinggi sepanjang masa di 84,24. Terobosan bullish di atas level ini dapat mendorong kenaikan ke 84,50.

Di sisi lain, garis tren naik di sekitar 83,80 bertindak sebagai level rintangan utama untuk pasangan mata uang ini. Terobosan pada level tersebut dapat menyeret pasangan mata uang ini lebih rendah ke EMA 100 hari di 83,51.