Back

Neraca Transaksi Berjalan Indonesia kuartal 4 Defisit ke USD 1,15 Miliar

Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia pada kuartal 4 tahun 2024 mengalami defisit sebesar USD 1,15 Miliar (0,3% dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan USD 1,38 Miliar pada periode yang sama tahun 2023. Angka ini juga berada di bawah jumlah Kuartal 3 2024 yang mengalami defisit sebesar USD 2,0 Miliar (0,6% dari PDB, angka ini telah direvisi dari defisit USD 2,2 Miliar), seperti yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI).

Perbaikan kinerja transaksi berjalan Indonesia dipicu oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang. Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia.

BI juga menuliskan dalam laporannya, bahwa Neraca Pembayaran Internasional (NPI) Indonesia pada Kuartal 4 mencatat surplus sebesar USD 7,9 Miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan surplus sebelumnya sebesar USD 5,9 Miliar. Peningkatan surplus ini didukung oleh meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial, serta menurunnya defisit transaksi berjalan.

Reaksi Pasar

Pasangan mata uang USD/IDR tetap bertahan di 16.348 setelah rilis data neraca transaksi berjalan tersebut.

 

 

 

Harga Emas Diperdagangkan dengan Bias Positif Dekat Rekor Tertinggi atas Ancaman Tarif Trump

Harga emas (XAU/USD) menarik para pembeli baru selama sesi Asia pada hari Kamis dan tetap dekat dengan rekor tertinggi yang disentuh pada hari sebelumnya
अधिक पढ़ें Previous

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Mempertahankan Kenaikan Dekat $33,00 karena Daya Tarik Safe-Haven yang Meningkat

Perak (XAG/USD) pulih dari kerugian terbaru yang tercatat di sesi sebelumnya, diperdagangkan sekitar $32,80 per troy ons selama jam Asia pada hari Kamis
अधिक पढ़ें Next