Back

Nilai Tukar Rupiah Stabil di 16.272, USD/IDR Menguat Tipis, Pasar Cermati Data Inflasi AS

  • Kurs Rupiah stabil di 16.272 per USD, Dolar AS menguat tipis, ditopang sentimen positif dari kesepakatan dagang AS-Tiongkok.
  • Penjualan kendaraan bermotor Indonesia lesu, daya beli masyarakat melemah.
  • Pasar menunggu data inflasi AS, IHK Inti yang di atas 0,4% berpotensi mendongkrak Dolar AS.

Nilai tukar Rupiah Indonesia (IDR) tetap stabil di bawah level 16.300 terhadap Dolar AS (USD). Pada perdagangan Rabu siang hari waktu Indonesia, pasangan mata uang USD/IDR tengah diperdagangkan di 16.272, menguat tipis 0,02% setelah dibuka di 16.253. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif pasar global terhadap negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Indeks Dolar AS (DXY) menguat ke level 99,12 di akhir sesi Asia, naik 0,08%. Kenaikan ini terjadi usai negosiator perdagangan Tiongkok dan Amerika Serikat menyepakati sebuah kerangka kerja penting setelah melakukan dua hari perundingan intensif di London, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Li Chenggang kepada wartawan.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyebut rencana implementasi dari kesepakatan ini harus dapat mengatasi isu-isu strategis seperti pasokan bahan tanah jarang dan magnet yang vital untuk industri teknologi.

Pelemahan Daya Beli Pengaruhi Sektor Otomotif Indonesia

Di dalam negeri, kinerja sektor otomotif menunjukkan perlambatan. Pada hari Rabu, PT. Astra International Tbk melaporkan bahwa penjualan sepeda motor pada bulan Mei 2025 tercatat sebesar 505.350 unit, turun 0,1% YoY setelah sebelumnya tumbuh 3%. Secara bulanan, angka tersebut naik 24,3%, rebound dari penurunan 24,9% pada April.

Selain itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa penjualan mobil perdagangan besar pada bulan Mei 2025 mencapai 60.613 unit, mengalami penurunan 15% YoY namun naik 18% secara bulanan (month-on-month/MoM). Akumulasi perdagangan besar mobil 5 bulan pertama 2025 mencapai 316.981 unit, turun 5% YoY dan baru mencapai 35-42% dari target Gaikindo 750.000-900.000 unit, capaian ini lebih rendah dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang mencapai 38,7%.

“Daya beli masyarakat yang melemah menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan permintaan kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil,” ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto.

Pasar Prakirakan Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dimulai September

Menjelang pertemuan kebijakan moneter minggu depan, Federal Reserve (The Fed) sedang dalam masa blackout di mana pejabatnya tidak memberikan pernyataan publik. Sementara itu, pasar berjangka saat ini belum memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga setidaknya hingga September, dengan ekspektasi hampir dua kali penurunan suku bunga sepanjang tahun 2025, sebagaimana tercermin dalam alat pemantau CME FedWatch.

Survei Reuters menunjukkan 59 dari 105 ekonom memprakirakan The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal ketiga 2025, kemungkinan pada September. Lebih dari 60% responden memprediksi setidaknya dua kali pemangkasan tahun ini, seiring proyeksi perlambatan ekonomi AS menjadi 1,4% di 2025 dan 1,5% di 2026.

Data Inflasi AS Menjadi Fokus Hari Ini

Pasar saat ini tengah mencermati data inflasi Amerika Serikat sebagai indikator arah kebijakan Federal Reserve. Indeks Harga Konsumen (IHK) umum diprakirakan tumbuh 0,2% pada Mei, dengan inflasi tahunan naik menjadi 2,5% dari 2,3% pada bulan April. Inflasi inti (tidak termasuk makanan dan energi) diprakirakan naik 0,3% MoM, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%, dengan angka tahunan naik menjadi 2,9%.

Analis TD Securities memprakirakan inflasi IHK inti tetap terkendali di 0,23% MoM, dengan harga jasa perjalanan yang masih lemah. Mereka juga memperkirakan penurunan harga gas akan menekan inflasi umum menjadi 2,4% YoY.

Yohay Elam, Analis Senior FXStreet, menyebutkan dalam laporannya "peningkatan sebesar 0,4% atau lebih tinggi akan mendukung Dolar AS (USD) ... sementara hasil 0,2% atau lebih rendah dalam IHK Inti akan menyebabkan yang sebaliknya."

Indikator Ekonomi

Indeks Harga Konsumen (Thn/Thn)

Kecenderungan inflasi atau deflasi diukur dengan menjumlahkan harga sekeranjang barang dan jasa secara berkala dan menyajikan datanya sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK). Data IHK dikumpulkan setiap bulan dan dirilis oleh Departemen Statistik Tenaga Kerja AS. Laporan bulanan ini membandingkan harga barang-barang pada bulan referensi dengan bulan sebelumnya. IHK Tidak termasuk Makanan & Energi tidak menyertakan komponen makanan dan energi yang lebih fluktuatif untuk memberikan pengukuran tekanan harga yang lebih akurat. Secara umum, angka yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sedangkan angka yang rendah dianggap sebagai bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Jun 11, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 2.5%

Sebelumnya: 2.3%

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Federal Reserve AS (The Fed) memiliki mandat ganda untuk menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja maksimum. Menurut mandat tersebut, inflasi seharusnya berada di sekitar 2% YoY dan telah menjadi pilar terlemah dari arahan bank sentral sejak dunia mengalami pandemi, yang berlanjut hingga saat ini. Tekanan harga terus meningkat di tengah masalah rantai pasokan dan kemacetan, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bertahan di level tertinggi multi-dekade. The Fed telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang inflasi dan diprakirakan akan mempertahankan sikap agresif di masa mendatang.


Harga Minyak Mentah Hari ini: Harga WTI Bullish pada Pembukaan sesi Eropa

Harga Minyak Western Texas Intermediate (WTI) naik pada hari Rabu, di awal sesi Eropa. WTI diperdagangkan di $64,11 per barel, naik dari penutupan hari Selasa di $63,86
अधिक पढ़ें Previous

NZD/USD Melemah di Bawah 0,6050 di Tengah Meningkatnya Permintaan Dolar AS, Fokus pada Data IHK AS

Pasangan mata uang NZD/USD menarik beberapa penjual ke sekitar 0,6030 selama awal sesi Eropa pada hari Rabu, didorong oleh permintaan Dolar AS (USD) yang baru.
अधिक पढ़ें Next