China: IMP Mengecewakan - Westpac

Elliot Clarke, Analis Riset di Westpac, mengemukakan bahwa setiap tahun, Januari dan Februari merupakan periode bermasalah bagi data China karena variabel waktu liburan tahun baru imlek yang berlangsung selama seminggu dan di 2018, gangguan ini terjadi di tengah Februari, membebani aktivitas di bulan tersebut.

Kutipan Utama

"Untuk sektor manufaktur, NBS menjelaskan bahwa mereka percaya penurunan 1% pada IMP utama pada bulan Februari setidaknya sebagian disebabkan oleh libur imlek. Namun, jika kita menghitung rata-rata Januari/Februari dan membandingkannya dengan Desember, kita masih melihat penurunan 0,8ppts."

"Penurunan dalam seri produksi lebih besar, turun 2,8ppts sejak Januari dan 1,9ppts lebih rendah dari Desember (jika dirata-ratakan dengan Januari)."

"Pesanan baru juga turun kembali pada bulan pelaporan (-1,6ppts) dan 1,6ppts lebih rendah dari tingkat Desember (jika dirata-ratakan dengan Januari)."

"Satu area dimana hanya ada sedikit perubahan adalah ketenagakerjaan. Tingkat Februari hanya 0,4ppts lebih rendah dari Desember. Pertumbuhan ketenagakerjaan telah lama tertinggal. Di atas pull back dalam aktivitas menunjukkan pertumbuhan tersebut berlanjut."

"Ada kemungkinan beberapa sektor jasa menerima rejeki nomplok dari liburan imlek, dengan lebih banyak konsumen terlibat dalam aktivitas normal. Meski begitu, banyak perusahaan yang berorientasi bisnis akan mengalami bulan yang lebih lemah."

"Tidak mengherankan, IMP jasa secara umum tidak berubah pada bulan Januari/Februari versus Desember."

"Namun, bisnis baru lebih rendah 0,8ppts pada rata-rata di Januari/Februari. Hal tersebut terlihat didorong oleh pengurangan material dalam permintaan eksternal, sub-komponen ekspor turun 3,5ppts pada bulan Januari/Februari."

"Hasil ini konsisten dengan detail manufaktur, di mana pesanan ekspor dilaporkan turun 2,6ppts di Januari/Februari versus Desember."

"Ketenagakerjaan di bagian ekonomi juga sedikit berubah sejak Desember. Sedangkan untuk manufaktur, survei jasa menunjukkan bahwa tingkat penciptaan lapangan kerja tertinggal di belakang aktivitas."