Data Baik Sekarang Menjadi Berita Buruk Bagi Pasar Saham AS – Charles Schwab

Ada kemungkinan bahwa data baik dapat ditafsirkan sebagai berita buruk bagi pasar saham AS setidaknya dalam waktu dekat karena data ekonomi yang kuat, terutama pada pekerjaan, dapat mendorong The Fed untuk mengurangi lebih awal. Sebaliknya, kabar baik mungkin tetap menjadi kabar baik untuk saham internasional, karena kenaikan inflasi belum terlihat secara global dan bank sentral di Eropa dan Jepang tidak berada di bawah tekanan untuk mengomunikasikan kebijakan yang lebih ketat, ekonom di Charles Schwab melaporkan.

Kabar baik mungkin tetap menjadi kabar baik untuk saham internasional

“Sekarang, data yang kuat mungkin menunjukkan kebijakan yang lebih ketat akan datang dan membebani saham karena investor mulai mengharapkan penurunan pada akhirnya. Kami percaya bahwa ekonomi AS dapat menahan kebijakan moneter yang lebih ketat dan terus menghasilkan pertumbuhan yang solid setelah mencapai 'escape velocity' dan mungkin tidak lagi membutuhkan dorongan dari stimulus luar biasa The Fed. Tetapi, dalam waktu dekat, ada kemungkinan bahwa data yang baik dapat ditafsirkan sebagai berita buruk bagi pasar saham AS jika data ekonomi yang kuat – terutama pada pekerjaan – mendorong The Fed untuk mengurangi lebih awal dan lebih cepat.”

“Kenaikan inflasi yang terlihat di AS belum tercermin secara global. Dengan inflasi yang berjalan pada atau di bawah rata-rata dan tingkat kebijakan yang relatif kurang stimulatif, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Jepang (BoJ) tidak berada di bawah tekanan untuk mengomunikasikan kebijakan yang lebih ketat. Itu berarti data ekonomi yang baik kemungkinan masih merupakan kabar baik untuk pasar saham ini.”