Back

Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS, Kontrak Berjangka S&P 500 Gambarkan Keraguan atas Rusia dan The Fed

  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan saham berjangka menggambarkan profil risiko pasar yang rapuh karena keraguan atas langkah militer Rusia.
  • Bungkamnya The Fed pada kenaikan suku bunga 0,50% untuk bulan Maret juga membebani sentimen.
  • Data tingkat kedua AS,pembaruan pertemuan G20 dan pidato The Fed akan menawarkan petunjuk tambahan.

Sentimen pasar berubah suram selama Kamis pagi karena para pedagang memeriksa kembali beberapa katalis yang positif bagi risiko sebelumnya mengenai Rusia, serta bereaksi terhadap Risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terbaru.

Sementara yang menggambarkan sentimen, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun 1,5 basis poin (bp) ke 2,03% sedangkan Kontrak Berjangka S&P 500 turun baru-baru ini ke 0,15%. Perlu dicatat bahwa Indeks Dolar AS (DXY) menghentikan tren turun dua hari sebelumnya di sekitar terendah mingguan sedangkan emas menyaksikan pullback karena profil risiko yang suram.

Keraguan atas konfirmasi Rusia untuk menarik kembali pasukan dari perbatasan bergabung dengan penentangan para pengambil kebijakan The Fed untuk mendukung kenaikan suku bunga 0,50% pada pertemuan Maret akan membebani selera risiko akhir-akhir ini.

Sebelumnya, seorang pejabat Senior Intelijen Barat bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meragukan beberapa argumen yang menyatakan bahwa militer Moskow telah mundur dari perbatasan. Baru-baru ini, pembaruan dari seorang diplomat Estonia menunjukkan bahwa Rusia memindahkan lebih banyak pasukan militer ke daerah dekat Ukraina dan juga telah membangun jalan dan bekerja di jembatan untuk memudahkan transportasi.

Di sisi lain, Risalah rapat FOMC menunjukkan kekhawatiran hawkish di antara anggota dewan bahkan jika tidak ada dukungan kuat untuk kenaikan suku bunga 0,50% di bulan Maret. “Pejabat Federal Reserve bulan lalu setuju bahwa sudah waktunya untuk memperketat kebijakan moneter, tetapi juga bahwa keputusan akan tergantung pada analisis data pertemuan demi pertemuan, menurut risalah rapat kebijakan terbaru,” lapor Reuters.

Perlu dicatat bahwa Penjualan Ritel dan Produksi Industri AS naik secara signifikan melampaui perkiraan pasar dan pembacaan sebelumnya dengan angka terbaru Bulan/Bulan masing-masing sebesar 3,8% dan 1,4% di bulan Januari. Hal yang sama meningkatkan prospek kenaikan suku bunga The Fed dan juga menyoroti kekecewaan terbaru terhadap para pengambil kebijakan yang menahan diri untuk bertindak.

Di tempat lain, berita bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden siap mengambil tindakan terhadap Tiongkok, untuk mengatasi kekurangan dalam komitmen kesepakatan fase 1, juga menantang sentimen pasar.

Ke depan, ekonomi AS tingkat kedua, terutama angka pasar perumahan, klaim tunjangan pengangguran dan Survei Manufaktur The Fed Philadelphia, akan menghiasi kalender. Namun, perhatian utama akan tertuju pada pidato The Fed dan pembaruan dari G20, tidak ketinggalan sejumlah berita Rusia-Ukraina, untuk petunjuk arah yang jelas.

Baca: Forex Hari Ini: The Fed yang Tidak Mengesankan, Meningkatkan Ketegangan Geopolitik

AS Siap Gunakan Alat Perdagangan Domestik untuk Capai Lapangan Bermain yang Lebih Setara dengan Tiongkok

Tiongkok telah "gagal menerapkan komitmennya untuk membeli barang dan jasa AS pada tahun 2020 dan 2021," Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, yang me
अधिक पढ़ें Previous

Menteri Keuangan AS Yellen: Melonjaknya Tingkat Inflasi “Tidak Dapat Diterima” tapi Pemulihan di Jalurnya

Dalam sebuah wawancara dengan AFP Kamis pagi, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mencatat bahwa pemulihan ekonomi Amerika tetap di jalurnya sambil mengu
अधिक पढ़ें Next