Pasar Saham Asia: Kenaikan Suku Bunga 0,25% RBA Bebani ASX di Tengah Libur di Tiongkok, Jepang

• Pasar Asia-Pasifik tetap lesu di tengah libur di bursa utama.
• RBA melampaui ekspektasi dengan mendorong suku bunga acuan menjadi 0,35%.
• Imbal hasil obligasi Pemerintah tetap lebih kuat di sekitar tertinggi multi-bulan saat para pedagang bersiap menghadapi FOMC.
• Berita terkait risiko, Pesanan Pabrik AS dapat menghibur para pedagang.

Pasar ekuitas di kawasan Asia-Pasifik tetap lesu, meskipun turun sedikit karena imbal hasil lebih kuat, di tengah libur di Tiongkok, Jepang dan India pada hari Selasa. Menggambarkan sentimen, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,17% sementara imbal hasil obligasi Pemerintah AS tetap dekat tertinggi tiga tahun selama pasar obligasi tidak aktif.

Meski begitu, kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) yang lebih tinggi dari perkiraan menantang investor dolar Australia dan menenggelamkan indeks ekuitas acuan, yaitu ASX200. Menyusul kenaikan suku bunga 0,25% RBA, dibandingkan perkiraan 0,15%, ASX 200 meraih terendah baru harian untuk memperpanjang penurunan hari sebelumnya menuju level 7.300, turun 0,45% pada saat berita ini dimuat.

Di tempat lain, Izin Bangunan Selandia Baru bulan Maret yang lebih lemah, 5,8% dibandingkan revisi ke atas 12,8% sebelumnya, tidak dapat mengangkat saham Selandia Baru dimana NZX 50 mencatat penurunan intraday 0,40%.

Alasannya dapat dikaitkan dengan imbal hasil yang lebih kuat secara keseluruhan dalam mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih ketat ke depan.

Mengingat libur di beberapa pasar, ditambah dengan kalender ekonomi ringan, investor cenderung menunggu keputusan The Fed dan dapat memperpanjang pergerakan sebelumnya. Untuk arah menengah, Pesanan Pabrik AS untuk bulan Maret, diperkirakan di 1,1% dibandingkan -0,5% sebelumnya, akan diamati.

Selain itu, berita dari Rusia dan Tiongkok juga penting karena Eropa siap untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Moskow atas invasi Ukraina sementara Beijing mengumumkan aturan aktivitas yang ketat selama musim perayaan di tengah meningkatnya kesengsaraan covid.

Baca juga: Kintrak Berjangka S&P 500 Cetak Sedikit Kenaikan Lacak Pergerakan Wall Street, Imbal Hasil Stabil